Bagaimana kabarmu Kyaiku, Mbah kyai Fuad Sahal, Gus Rofiq Sahal, Gus Mad, Gus Syadzili,
Aku rindu petuah dan mauidho hasanahmu Bagaimana kabarmu Maqbarah itu, masihkah tahlil dan doa dikumandangkan untuk al-Marhum Masayih, Aku rindu menangis dan melantangkan tahlil di daerah peristirahantanmu itu
Bagaimana kabarmu Asatidzku, agar kesehatan menyelimutimu
Aku rindu ilmu-ilmu dunia dan darul abadi yang kamu diberi dengan lapang dada itu,
Bagaimana kabarmu pondokku, masihkah masjid kokoh itu sebagai sentra daerah npenghasilanmu,
Aku rindu berjamaah dan membaca al-quran disitu
Bagaimana kabarmu madrasahku, masihkah engkau berdinding hijau dan bertuliskan At-tanwir fauqol jami’, Aku rindu semboyan itu
Bagaimana kabarmu pesantrenku, masihkah surat yasin, surat al-waqiah, surat al-mulk berkumandang diwaktu asyar dan isya, Aku rindu amalan itu
Bagaimana kabarmu pesantrenku, masihkah dzikir, sholawat al-ahdad, rotibul hadad dan asmaul husna, dikumandangkan bersama diwaktu matahari terbenam, kami rindu amalan itu
Bagaimana kabarmu pondokku, masihkah bunyi merdu grimicik sungai dan kreta api itu sebagai penghibur belajarmu, saya rindu bunyi merdu itu
Bagaimana kabarmu, organisasi-organisasiku, masihkah engkau memunculkan bakat-bakat santrimu, OSA, PPM, Pasuska, PMII, ASKAR dan lainya itu, Aku rindu ilmu-ilmu berorganisasimu
Bagaimana kabarmu bunyi at-tanwirku, masihkah bernuansa islami, Aku rindu dakwahmu melalui gelombang radio itu
Bagaimana kabarmu Kesiswaan At-tanwirku, masihkah kamu bersemangat mendidik kedisiplinan santrimu, Aku rindu ilmu-ilmu kedisiplinan itu, Aku rindu berambut botak dan berpaikain hijau-hijau itu, Aku rindu push up dan lari-lari kecil dilapangan itu dan saya sangat rindu cermah-cermah perhatianmu itu.
Bagaimana kabarmu lapangan at-tanwirku, masihkah kamu seluas doloe, Aku rindu mengasah talenta dan skill sepak bola ku itu
Bagaimana kabarmu pondok putra dan pondok putri, masihkah roan berjalan dengan kegotong royongan, saya rindu kebahagian bergotong royong itu
Bagaimana kabarmu pondok putra, masihkah sarung, baju koko dan kopyah putih berdominan disitu, Aku rindu pemandangan indah itu
Bagaimana kabarmu pondok putri, masihkah jilbab dan rukuh putih membalutimu selalu, Aku rindu barisan penerus sayidah fatimah itu
Bagaimana kabarmu adik-adikku, masihkah kalian bersemangat menghafal dan memahami ayat al-Quran, hadis dan mahfudzat itu,
Bagaimana kabarmu adik-adikku, masihkah kalian bersemagat menghafal dan memahami imu nahwu, shorof, balagoh dan mantiq itu,
Bagaimana kabarmu adik-adiku, masihkah kalian bersemangat berguru ilmu hal
Aku rindu berguru ilmu-ilmu itu.
Aku merindukanmu o.. At-tanwirku
Do’a ku panjatkan untukmu
Aku merindukanmu..
Fadholi, 15 robiul pertama 1436
-------------------------------
Baca Juga Cerpen lain:
1. Izinkan saya berzina dengan anak bapak
2. Hukum meminum air susu istri
3. Teknik membangun keluarga senang berdasarkan islam
4. Dipaksa berkeluargai cewek cantik
1. Izinkan saya berzina dengan anak bapak
2. Hukum meminum air susu istri
3. Teknik membangun keluarga senang berdasarkan islam
4. Dipaksa berkeluargai cewek cantik
Tag :
Cerpen Islami
0 Komentar untuk "Aku Merindukanmu, O.. At-Tanwirku"